
Suka hadir di seminar atau workshop atau suatu pertemuan yang menyajikan coffee break atau rehat kopi? Saya sering menemukan, penyajian rehat kopinya itu biasanya ada 2 (dua) ketel atau pemanas yang sudah diberi label terpisah, ketel yang satu tertulis teh dan yang satunya lagi tertulis kopi, dengan pelengkapnya antara lain gula dan susu atau krimer.
Kadang kopi lebih cepat habis, dan cara mencampur antara perbandingan air dan kopi kurang pas. Lebih sering lebih banyak airnya hingga terasa encer. Nggak asyik tuh kalau sudah encer begitu.
Saran penyajian seperti yang saya tampilkan dalam foto di sini cukup menarik menurut saya. Ini saya temukan saat mengikuti seminar di salah satu hotel di Makassar. Jarang saya temukan penyajian seperti ini. Jadi diatas meja hanya disajikan ketel air panas saja. Disampingnya diletakkan kopi bubuk, teh, gula dan krimer plus susu dalam poci kecil yang terpisah.
Di kesempatan lain, pernah juga saya mendapati penyajian seperti itu hanya kopi dan tehnya semua.dalam bentuk sachet. Jadi kopinya berbagai variasi, tapi kopi instan semua. Untuk saya sih lebih nikmat kopi yang non-sachet. Soal selera yaaa π
Penyajian seperti dalam foto tersebut membuat kita bisa menakar sendiri kopi (bubuk) sesuai keinginan kita. Kebetulan yang disajikan saat itu kopinya kopi yang bagus yaitu kopi Toraja. Jadi, walaupun sebagai sajian sebuah coffee break, kita bisa menikmati kopi yang enak juga.
Penyajian kopi yang enak dapat menambah nilai dari acara tersebut. Mungkin karena saya penikmat kopi ya πβπ
Selamat ngopi enak
Salam,
@kangbugi
(sumber foto: koleksi pribadi kang Bugi)
First posted:
https://www.plukme.com/post/1525747930-coffee-break-seminar-harusnya-seperti-ini